Wedding Journey: Proses Mencari Vendor Pernikahan Terbaik
Memilih vendor pernikahan ternyata ga semudah yang dibayangin. Apalagi persiapan acaraku dan Anggi tidak sampai genap 1 tahun, terhitung sejak Lebaran (Juni 2019), persiapanku hanya sekitar 8 bulan saja. Terlihat lama, tapi saat dijalani ternyata terasa cukup singkat.
Mulai dari pencarian gedung. Ingat, dari semua hal yang paling penting saat menyelenggarakan pernikahan adalah gedung yang kamu pilih. Setelah gedung ditentukan, maka kamu bisa mulai mencari tahu vendor-vendor yang merupakan partner dari gedung pernikahanmu. Untuk cerita detail menentukan gedung pernikahan sudah aku bahas dalam postingan berikut: Wedding Journey: Menentukan Tanggal dan Gedung Pernikahan.
Mulai dari pencarian gedung. Ingat, dari semua hal yang paling penting saat menyelenggarakan pernikahan adalah gedung yang kamu pilih. Setelah gedung ditentukan, maka kamu bisa mulai mencari tahu vendor-vendor yang merupakan partner dari gedung pernikahanmu. Untuk cerita detail menentukan gedung pernikahan sudah aku bahas dalam postingan berikut: Wedding Journey: Menentukan Tanggal dan Gedung Pernikahan.
Seminggu setelah pertemuan saat Lebaran, tempat pun telah ditentukan, yaitu di Aula Kementerian Ketenagakerjaan RI yang berada di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Saat itu, mamaku ingin menggunakan catering favoritnya yang kebetulan merupakan tetangga rumahku di Perumnas Klender, yaitu Katering Mardika.
Review: Undangan Pernikahan dengan Kertas Coklat by Isihkaton
"Undangan kan cuma formalitas, sekali dibaca, dibawa ke acara, lalu dibuang"
Itulah kalimat yang selalu ada dibenakku. Undangan mahal, eksklusif, dan custom memang bagus sih, apalagi kalau ada emboss gold. Kalo ditanya, "mau ga?" Tentu aja aku mau, tapi balik lagi ke budget. Aku pun ga berhenti cari referensi undangan murah, unik, sederhana, tapi tetap sesuai dengan tema nikahanku: Betawi.
Itulah kalimat yang selalu ada dibenakku. Undangan mahal, eksklusif, dan custom memang bagus sih, apalagi kalau ada emboss gold. Kalo ditanya, "mau ga?" Tentu aja aku mau, tapi balik lagi ke budget. Aku pun ga berhenti cari referensi undangan murah, unik, sederhana, tapi tetap sesuai dengan tema nikahanku: Betawi.
Konseling / Bimbingan Perkawinan di KUA
*semua yang aku tulis di blog ini merupakan pengalaman pribadi, bisa jadi berbeda dengan yang kamu alami
Saat akan melangsungkan pernikahan, tentunya aku dan pasangan harus mendaftarkan pernikahanmu di KUA Setiabudi (tempatku melangsungkan akad nikah). Untuk biaya pernikahan KUA di luar hari kerja adalah sebesar Rp600.000 dan dibayarkan via Bank DKI. Untuk pernikahan/ akad di hari kerja + jika dilakukan di kantor KUA = gratis. Pembayaran dilakukan menggunakan nomor virtual account tertentu, jadi bukan ke rekening pribadi.
Langganan:
Postingan (Atom)