Beberapa minggu ini ternyata aku belum sempat mengulas produk beauty lagi. Jadi, aku memutuskan untuk mengulas hal-hal ringan, salah satunya film yang aku tonton beberapa waktu lalu, yaitu Hotel Mumbai.
Sejujurnya aku ga punya petunjuk apapun tentang film ini. Aku tidak menonton trailer dan tidak membaca sinopsis. Hanya mendengar kabar burung dari beberapa orang kalau film ini bagus. Iya, hanya kata 'bagus' yang aku tau. Makanya, aku memutuskan untuk menonton film ini meski belum mencari tahu lebih banyak. Sesekali, cobain juga dong, nonton tanpa petunjuk apapun. Biar seru!
Sinopsis Singkat Hotel Mumbai*dari berbagai sumber yang aku rangkum
Film ini menceritakan sebuah kisah nyata para korban dan penyintas saat serangan teroris melanda Hotel Istana Taj Mahal di Mumbai tahun 2008. Hotel dengan genre thriller ini disutradarai oleh Anthony Maras dan ditulis oleh John Colle dan Maras. Film ini dibintangi oleh Dev Patel, Armie Hammer, Nazanin Boniadi, Anupam Kher, Tilda Cobham-Hervey, Jason Isaacs, Suhail Nayyar dan Natasha Liu Bordizzo.
Serangan teroris ini menyebabkan banyak nyawa di Hotel Taj dan beberapa tempat umum di sekitar Hotel Taj. Hal ini pun meninggalkan duka yang cukup mendalam.
REVIEW - REVIEW-an
REVIEW - REVIEW-an
Kesan pertama setelah selesai menonton film ini, terharu dan sedih banget. Aku ga berekspektasi bahwa film ini diangkat dari kisah nyata. Sangat tidak menyangka juga bahwa ada kejadian sesadis ini akibat aksi terorisme.
FYI, aku kehilangan sedikit menit2 awal kerena telat masuk bioskop tapi tidak mengurangi pemahamanku tentang film ini. Bisa dibilang film ini cukup menegangkan. Penonton kayak ga dikasih jeda untuk bernapas karena sebegitu menakutkannya menghadapi teroris yang dipersenjatai dengan peluru, granat dalam jumlah banyak. Mereka ga segan-segan membunuh siapapun asalkan bukan anggota tim. Anak kecil, nenek2 pun dibunuh. Orang-orang tidak bersalah dibunuh tanpa belas kasihan.
Bahkan sepanjang film aku juga mikir, seberapa banyak sih perbekalan mereka? Kenapa pelurunya ga habis-habis? Lagi-lagi, teroris ini ternyata didefinisikan sebagai bentuk jihad. Pelakunya merupakan anak-anak remaja yang menerima perintah dan instruksi lewat telepon. Mereka di brainwash dan diimingi-imingi uang, serta diberikan janji bahwa aksi ini adalah jihad dan mereka dijanjikan telah berada di jalan Tuhan.
FYI, aku kehilangan sedikit menit2 awal kerena telat masuk bioskop tapi tidak mengurangi pemahamanku tentang film ini. Bisa dibilang film ini cukup menegangkan. Penonton kayak ga dikasih jeda untuk bernapas karena sebegitu menakutkannya menghadapi teroris yang dipersenjatai dengan peluru, granat dalam jumlah banyak. Mereka ga segan-segan membunuh siapapun asalkan bukan anggota tim. Anak kecil, nenek2 pun dibunuh. Orang-orang tidak bersalah dibunuh tanpa belas kasihan.
Bahkan sepanjang film aku juga mikir, seberapa banyak sih perbekalan mereka? Kenapa pelurunya ga habis-habis? Lagi-lagi, teroris ini ternyata didefinisikan sebagai bentuk jihad. Pelakunya merupakan anak-anak remaja yang menerima perintah dan instruksi lewat telepon. Mereka di brainwash dan diimingi-imingi uang, serta diberikan janji bahwa aksi ini adalah jihad dan mereka dijanjikan telah berada di jalan Tuhan.
Menurutku film ini tidak menyudutkan satu agama, justru ingin mengangkat jasa para pegawai hotel Taj di Mumbai, India. Meski sama-sama menghadapi bahaya, para pegawai tetap menomorsatukan tamu. Selain itu, dari film ini juga menunjukkan bahwa memang ada oknum atau teroris yang mengatasnamakan agama untuk melakukan pembantaian.
Pada akhir film, scene dari kejadian asli/ dokumentasi saat peristiwa juga disertakan. Sungguh aku sangat-sangat terharu dan sedih banget karena beneran baru tahu ada peristiwa besar seperti ini. Kamu wajib banget nonton. Bahwa apapun bisa terjadi, kita juga belajar untuk saling melindungi satu sama lain, dan bersikap profesional pada pekerjaan.
Regards,
CYNDA
Posting Komentar