Kalo main-main ke daerah Cikini, yang sering terlintas pasti area kafe atau jajanan di sekitar Taman Ismail Marzuki (TIM) atau Metropole XXI yang dulu dikenal dengan Megaria. Sama seperti daerah Jakarta Selatan, daerah Jakarta Pusat, khususnya Cikini juga mulai dibanjiri dengan berbagai restoran yang menawarkan euforia nongkrong yang unik dan seru. Salah satu kafe/restoran unik yang aku kunjungi beberapa waktu lalu adalah Paradigma Kafe & Restaurant Cikini.
Aku mengunjungi Paradigma Kafe & Restaurant Cikini bersama si Mas, ceritanya sih aku minta ditemenin kerja sekalian mau foto-foto produk. Hehehe.
Buat kalian yang belum tahu, Paradigma Kafe & Restaurant Cikini ini terletak persis berhadapan dengan stasiun Cikini, di bagian hook Jl. Pegangsaan Barat ke arah Jl. Cilacap.
Alamat Lengkap:
Jl. Pegangsaan Barat No.4, RT.16/RW.5, Menteng, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10310
(021) 29924491
Jam operasional: 11.30 - 00.00
Cara paling mudah ke Paradigma Kafe & Restaurant Cikini:
Naik kereta sampai stasiun Cikini, lalu jalan kaki ke Paradigma (deket banget, bersebrangan). Kalo tanya orang sekitar, bilang aja gedung Golkar. (ini serius, hahaha)
Keunikan dari Paradigma Kafe & Restaurant Cikini ini adalah karena memiliki halaman luas yang bisa digunakan untuk berbagai macam acara, mulai dari gathering, nonton bareng (dilengkapi dengan LCD TV), bahkan wedding party. Mau sekadar bersantai sore juga bisa karena ada bean bag yang disediakan di lapangan berumput. Paling enak sih datang di sore hari, sambil menikmati golden hour. Kalo siang hari, ya panas, bahkan di dalam kafe/restorannya pun panas dan gerah karena areanya cukup terbuka.
Foto-foto di atas merupakan gambaran dari Paradigma Kafe & Restaurant Cikini. Semoga kebayang ya bentuknya kayak apa!
Menu Paradigma Kafe & Restaurant Cikini?
Kirain menu makanan di sini ga jauh beda dengan menu restoran atau kafe-kafe gaul di Jakarta Selatan. Ternyata, menu Paradigma Kafe & Restaurant Cikini didominasi makanan dan minuman Indonesia. Mulai dari Sop Ayam Lamongan, Soto Betawi, Udang Bakar, dan masih banyak lagi. Untuk harganya standard kok. Satu menunya di range 50-80ribuan. (sorry, lupa fotoin menunya).
Terus, mesen apa kemaren?
Pisang Goreng Karamel
Terus, mesen apa kemaren?
Pisang Goreng Karamel
Es teh Markisa
Coffe Latte
Karena ga laper-laper banget, jadi aku dan si mas cuma mesen 3 menu tersebut. Nih, bentukannya. (Btw, ada pisang goreng sambal roa, tapi habissssssss)
Karena ga laper-laper banget, jadi aku dan si mas cuma mesen 3 menu tersebut. Nih, bentukannya. (Btw, ada pisang goreng sambal roa, tapi habissssssss)
Pisangnya bukan tipe pisang lembek yang suka ada di abang-abang gorengan. Tapi pisang yang agak keras, ga manis, cenderung sepet. Kalo ga biasa, awalnya terasa aneh. Tapi pisang ini emang kayaknya ga boleh di makan sendirian, tapi harus 'dicocol' ke saus caramel. Rasanya jadi pas! Penasaran deh kalo pakai sambal roa, pasti ga kalah enak.
Ini kopinya si Mas. Kayaknya sih enak standar kopi lah ya. Jangan tanya aku. Hahaha.
Teh markisa. Kirain akan seperti teh kemasan yang rasa markisa. Tapi ternyata dikasih markisa beneran. Rasanya? Kurang terasa markisanya. Cenderung kurang manis juga. So-so aja sih kalau menurut aku. Wajar sih, karena yang lebih dijual oleh Paradigma Kafe & Restaurant Cikini adalah ambience dan keseruan untuk santai sore. Ga masalah juga sih buatku, karena tempatnya seru dan banyak stop kontak + ada wifi. Jadi, kalau mau kerja di sini juga oke.
Semoga tulisanku cukup membantu ya. Silakan juga kalau mau mencoba menu lainnya. Aku dan si Mas memang ga suka coba-coba makanan. Selalu pilih makanan yang standar dan udah pasti enak. LoL.
Regards,
CYNDA
Posting Komentar