What's on March: Bermain Aplikasi Tinder


Kamu mungkin heran ketika membaca judul di atas. Saya juga sadar bahwa aplikasi yang saya sebutkan di atas seringnya mendapatkan image miring. Saya bermain Tinder pun bukan berarti saya berniat untuk melakukan sesuatu yang tidak baik.

Bukan itu.



Kalau kamu telah menapaki dunia kerja, kamu akan menyadari bahwa circle pertemanan kamu akan semakin mengecil. Saat kuliah, saya berbangga diri dengan pergaulan yang cukup luas, mulai dari senior/ junior/ teman seangkatan/ dosen/ temannya teman/ dan masih banyak lagi. Bahkan lingkup pergaulan saya pada masa perkuliahan juga meluas setelah bergabung di beberapa kepanitiaan acara yang cakupannya nasional.

Namun, memiliki pasangan pada masa kuliah ternyata cukup membatasi saya untuk bergaul terutama dengan laki-laki. Hingga akhirnya dunia saya hanya berkutat pada teman-teman 1 kelompok/geng dan orang2 yang berada di sekitar kami berdua. Memang seperti itulah resiko ketika saya (dan perempuan lain di luar sana) mencoba berkomitmen pada satu hati.

Lulus dan bekerja. Kedua hal ini dapat dilalui dengan baik oleh saya dan si mantan. Orang-orang disekeliling saya mungkin berpikir kami pasangan yang serasi dan akan menuju ke tahap serius nantinya. Hanya saja takdir berkata lain, umur yang setara menjadi permasalahan timbulnya ketidakcocokan ditambah lagi saya dan pasangan jarang bertemu karena sibuk bekerja.

Sendiri bukan hal memalukan. Buat saya, sendiri memberikan kesempatan untuk mengenal dan membuka pergaulan menjadi lebih luas. Namun, hal ini tidak bisa saya dapatkan dengan mudah karena kesibukan dan lingkungan kerja saya didominasi oleh perempuan.

Akhirnya, saya memutuskan bermain dengan Tinder terutama setelah mendengar cerita dari teman saya. Cukup menarik untuk mengenal orang lain lewat sebuah aplikasi. Download, install, dan sign up. 3 langkah inilah yang mengawali saya menjelajahi aplikasi ini.

Swipe kiri = not my type. Swipe kanan = ga ada salahnya kenalan dulu. Begitulah saya mendeskripsikan fitur dalam aplikasi Tinder. Sedikit terdengar jahat memang karena swipe kiri dan kanan yang saya lakukan diibaratkan dengan perbandingan 100:3. Bukan pemilih, tapi saya mencoba lebih selektif, berbekal tujuan saya mencari seseorang yang serius. Tidak jarang saya mencoba mencari namanya di berbagai sosial media sebelum memutuskan akan swipe ke kiri atau ke kanan. #NoHardFeeling setiap saya match dengan seorang laki-laki dan memulai dengan chat.

Usia saya memang terhitung muda, 23 tahun. Niat saya untuk menikah lebih awal membuat saya mengatur range usia 25-29 tahun dan dalam jarak hingga 20km. Tidak banyak laki-laki yang match dengan saya. Too much selective, right? :D

Beberapa diantaranya lanjut diskusi di line tapi kemudian saya diamkan. Beberapa pertimbangan saya untuk melanjutkan atau berhenti adalah pekerjaan serta seberapa jauh saya dapat mengetahui mereka lewat sosial media. Saya juga mempertimbangkan connection pada facebook yang tersambung pada aplikasi Tinder.

So, kalau kamu tertarik untuk bermain Tinder. Jangan meletakkan dirimu terlalu rendah dan jangan pula terlalu tinggi. Jangan juga terlalu malas untuk mencari tahu orang yang berkenalan denganmu.

Good luck!

4 komentar

  1. kayaknya aplikasi Tinder ini lagi hype banget ya Ka

    xoxo, Kartikaryani
    [www.kartikaryani.blogspot.com]

    BalasHapus
  2. Asli, baru denger. hehe. Setuju sih mumpung masih muda puas puasin berkarir dan pengembangan diri dengan banyakin temen :D Enjoy maen Tinder nya yah Cynda... semoga menemukan pangeran dambaan hati yang terbaik nya yaa.. . #haziiik :D

    www.inkaparamita.com

    BalasHapus
  3. aku baru tahu aplikasi Tinder ini. Apakah sejenis dengan wechatkah kak ? Sayang banget ya kak cynda dan mantan hars berkakhir pdhl sudah 4 thn lamanya. Semoga segera diberi yg lebih baik ya kak ❤

    BalasHapus
  4. Hahahaha kak cynda main tinder juga? Ishhh aku tu sempet malu bgt pas main tinder grgr diejek gak laku.... Padahal ya ituuu kaya kakak dehhhhhhh skrg aku smt6 dan ruang lingkup kampus ku cowonya dikit, dan baru putus juga jd emang gak banyak deket sama cowo.. Pas main tinder kok kaya diledekin... Eh pas bukber2 tau2nya temen2 aku yg jauh lebi cantik pd main tinder juga jd lebih pede sihh tp emang yaaa harus pinter2 milih... Sampe skrg masi blm nemu yg cocok juga sih hehe smg ntr dapet dah kak cynda juga yaaa ^^

    BalasHapus

Instagram

Cyndaadissa. Theme by BD.